Bimasena Soirée: Ketika Puisi Menjadi Musik
“Puisi itu musik,
dan musik itu puitis. Melalui puisi lahirlah berbagai inspirasi untuk musik”, demikian
pianis dan komposer Ananda Sukarlan menegaskan dalam acara “A Bimasena Soirée:
An Evening of Music and Poetry", di Nusantara Ballroom, The Dharmawangsa
Jakarta. Acara ini digagas oleh The Bimasena Club yang berlokasi di The
Dharmawangsa Jakarta, Kamis 2 Maret 2023.
Lebih lanjut
Ananda Sukarlan menjelaskan, “Tujuan dari acara ini untuk menampilkan dua
musikus muda yang baru mulai berkarir. Acara ini sudah berlangsung beberapa
kali sebelum pandemi Covid-19, dan ini pertama kalinya pasca pandemi dan akan
diselenggarakan secara regular. Kali ini tampil David Hartono Chendra dan Ni
Wayan Atmaniari, pemenang kompetisi Tembang Puitik Ananda Sukarlan 2021. Juga
tampil penyair Emi Suy yang mana dua puisi dinyanyikan dalam acara malam ini”.
Kompetisi Tembang
Puitik Ananda Sukarlan pada awalnya diinisiasi oleh Amadeus Enterprise di
Surabaya tahun 2011. Para pemenangnya kini telah banyak menjadi penyanyi
terkemuka seperti Isyana Sarasvati dan Mariska Setiawan.
Puisi yang
dinyanyikan pada acara ini adalah "Sajak Untuk Bungbung"
(Goenawan Mohamad), "Yang Terampas dan Yang Putus" (Chairil
Anwar), "Rindu" (Emi Suy), Kukusan (Emi Suy), Masuklah!
(Naning Scheid). "Meninggalkan
Kandang" (Eka Budianta), "Romansa Banda Neira" (Emma
Hanubun), "I sit and Look Out" (Walt Whitman), serta "Dalam
Doaku" (Sapardi Djoko Damono). Di samping itu Ananda juga menampilkan
piano tunggal dengan lagu "Cicak-Cicak di Dinding", "Yue
Liang Dai Biao Wo De Xin", serta "Rapsodia Nusantara no. 8: O
Ina Ni Keke".
Ananda Sukarlan
adalah salah satu dari sedikit musisi Indonesia yang memiliki perhatian khusus
kepada sastra terutama puisi, dan menjadikannya sebagai salah satiu sumber
inspirasi. Ananda adalah lulusan Master (S2) di bidang musik dari Royal
Conservatory of The Hague di Den Haag, Belanda dengan predikat summa
cumlaude. The Sydney Morning Herald Australia memberikan predikat sebagai “One
of the world’s leading pianists at the forefront of championing new piano music”.
Tahun 2014,
Ananda Sukarlan menerima penghargaan Dharma Cipta Karsa RI dan Anugerah
Kebudayaan RI 2015. Tahun 2020, dia menjadi Presiden Dewan Juri Queen Sofia
Prize di Spanyol, sebuah ajang penghargaan tertinggi musik klasik di Eropa. Ananda
Sukarlan telah banyak memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan
banyak negara melalui bahasa universal yaitu musik. Pada Desember 2020, dia
menerima anugerah gelar kesatriaan Cavaliere Ordine della Stella d'Italia
dari Presiden Sergio Mattarella.
Baru-baru ini
pada KTT G20 di Indonesia tahun 2022 yang lalu, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menunjuknya sebagai Pendiri dan Direktur
artistik G20 Orchestra. Penampilan perdana G20 Orchestra itu dilaksanakan di
Candi Borobudur pada 12 September 2022 yang dihadiri oleh para Menteri
Kebudayaan negara-negara G20.
Penyair Emi Suy
yang hadir malam itu dan membacakan dua puisinya mengatakan, “Saya merasa
sangat terhormat, terharu, bangga, pokoknya campuk-aduk, karena diundang dan
tampil membacakan puisi saya pada acara A Bimasena Soirée: An Evening of Music
and Poetry yang megah ini. Beberapa puisi saya digubah oleh Mas Ananda menjadi musik
yang sangat berkelas sejak beberapa tahun yang lalu. Malam ini, saya membacakan
puisi di depan pianis dan komposernya serta para hadirin yang terhormat, bahkan
ada Duta Besar negara sahabat. Ini sungguh suatu kehormatan buat saya”
“Puisi Kukusan
karrya Emi Suy ini dahsyat karena pesannya tentang seorang ibu yang membesarkan
anaknya seperti memasak hingga matang,” ujar Ananda Sukarlan, yang mengemas
puisi Emi Suy secara apik menjadi partitur musik klasik untuk piano.
Emi Suy adalah
seorang penyair perempuan Indonesia yang lahir di Magetan, Jawa Timur, 2
Februari 1979, pendiri dan pengurus Komunitas Jagat Sastra Milenia serta Sekretaris
sekaligus anggota Dewan Redaksi SastraMedia.com, serta aktivis sosial
kemanusiaan. Emi telah menerbitkan lima buku kumpulan puisi tunggal, yaitu
Tirakat Padam Api (2011), serta trilogi Sunyi yang terdiri dari Alarm Sunyi
(2017), Ayat Sunyi (2018), dan Api Sunyi (2020), serta Ibu Menanak Nasi hingga
Matang Usia Kami (2022). Buku puisi Ayat Sunyi terpilih menjadi Juara Harapan
III Buku Terbaik Perpustakaan Nasional RI Kategori Buku Puisi tahun 2019. Pada
tahun 2020, puisi Emi Suy berjudul ‘Malam’ dan ‘Kukusan’ terpilih dibuat
menjadi aransemen musik klasik untuk piano dan dimuat pada buku Ananda Sukarlan
berjudul Tembang Puitika Vol. V. Lalu puisi saya berjudul ‘Malam’ dinyanyikan
penyanyi tenor Nikodemus Lukas diiringi piano oleh Ananda Sukarlan pada
December in Sriwijaya Concert pada tahun 2020.
Salah seorang
penonton yang hadir malam itu, Riri Satria, Founder dan CEO Value Alignment
Advisory (VA2) serta Komisaris Independen PT. Jakarta International Container
Terminal mengatakan, “Saya mengenal sosok Ananda Sukarlan ini melalui sahabat
saya, penyair Emi Suy, dan menurut saya Ananda adalah musisi langka dan sangat
cerdas. Dia adalah sosok yang memiliki perhatian besar terhadap puisi dan
menjadikan puisi sebagai salah satu inspirasi musiknya. Sudah banyak puisi
karya penyair Indonesia bahkan luar negeri yang digubahnya menjadi musik. Memahami
puisi, lalu ditransformasikan menjadi partitur musik klasik, hanya dapat
dilakukan oleh musisi yang cerdas. Ananda ini adalah aset berharga Indonesia,
bukan saja untuk dunia musik, melainkan juga puisi atau sastra secara umum”.
“Ketika seorang
musisi ingin menggubah puisi menjadi musik atau lagu, maka dia harus menangkap
esensi dari puisi dan menemukan nada dalam puisi tersebut. Makanya tidak mudah
melakukan alih wahana demikian, dari teks berupa puisi menjadi music. Alih wahana
yang baik akan memberikan penguatan kepada puisi tersebut, dan sebaliknya juga
akan memberikan keindahan puitik kepada musik dan lagu yang disajikan” demikian
Ananda menegaskan sebelum menutup pembicaraan.
Melalui “A
Bimasena Soirée: An Evening of Music and Poetry” Ananda Sukarlan semakin
memperkokoh dan mempertegas komitmennya untuk mempertemukan puisi dan musik dalam
suatu harmoni yang indah.