Puisi Tiga Bahasa pada Temu Penyair Asia Tenggara II 2022 di Padang Panjang - Jagat Sastra Milenia

JSM News

Puisi Tiga Bahasa pada Temu Penyair Asia Tenggara II 2022 di Padang Panjang

Puisi Tiga Bahasa pada Temu Penyair Asia Tenggara II 2022 di Padang Panjang

PUISI TIGA BAHASA PADA TEMU PENYAIR ASIA TENGGARA II 2022 DI PADANG PANJANG





Ada yang menarik dan menyita perhatian para hadirin pada acara Malam Penutupan Temu Penyair Asia Tenggara (TPAT) II 2022 di Kubu Gadang, Padang Panjang, Sumatera Barat (Jum’at 02/12/2022). Saat itu duet penyair Emi Suy dan Riri Satria membacakan puisi dalam tiga bahasa diiringi saluang khas Minang sehingga membuat malam itu terasa semakin puitis sehabis hujan.


Puisi yang dibacakan adalah puisi karya Emi Suy yang ditulis dalam Bahasa Indonesia yang dikirimkan untuk buku antologi TPAT II lalu diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Minang oleh Riri Satria. 


“Saya butuh waktu dua minggu untuk menerjemahkan puisi tersebut ke dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Minang”, demikian Riri Satria yang asli urang awak asal Minang ini menjelaskan. “Saya memang bukan ahli puisi, apalagi menerjemahkan puisi. Namun saya mencoba melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan. Do the best that I can do. Terasa masih banyak kekurangan, karena menerjemahkan puisi bukan hanya sekedar menerjemahkan bahasa ... Tetapi ya okelah”, lanjut Riri yang memiliki latar belakang di bidang teknologi komputer dan ekonomi digital ini.


Bagaimana munculnya ide untuk membacakan puisi multibahasa ini? Penyair Emi Suy menjelaskan, “Idenya berasal menjelang Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 2022 di Bintan beberapa bulan yang lalu. Ketika itu kami ingin memberikan sedikit nuansa internasional pada panggung puisi, karena judul festivalnya adalah internasional. Maka saat itu kami membacakan puisi dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, masing-masing satu puisi karya saya dan karya Bang Riri. Nah, gagasan itu kami lanjutkan di TPAT II ini, namun ditambah dengan Bahasa Minang, sebagai apresiasi terhadap Ranah Minang sebagai tuan rumah acara”.


Pada acara Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 2022 yang lalu, duet Riri Satria dan Emi Suy juga tampil baca puisi duet di Tanjung Pinang. Keduanya – Riri dan Emi - adalah punggawa komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM) dan jajaran manajemen media sastra daring Sastramedia.


“Saya sama sekali tidak bisa berbahasa Minang”, kata Emi Suy. “Namun saya mencoba untuk berlatih bicara dalam Bahasa Minang untuk baca puisi ini. Jadilah saya baca puisi Bahasa Minang dengan dialek Jawa Timur. Tetapi saya terbantu sekali karena Bahasa Minang tidak jauh berbeda dengan Bahasa Indonesia. Saya bangga bisa membacakan puisi dalam Bahasa Minang di Ranah Minang”, lanjut Emi yang asli dari Magetan, Jawa Timur.


Walikota Padang Panjang, Fadly Amran, pun berdiri dan menyalami Riri dan Emi setelah turun dari panggung baca puisi. “Mbak Emi bisa berbahasa Minang?” tanya Walikota Fadly Amran. “Sedikit, Pak, namun saya berlatih untuk bisa”, jawab Emi yang kemudian diacungi jempol oleh Walikota.


Sebuah festival sastra internasional sejatinya memang harus memiliki nuansa internasional walaupun sedikit. Duet penyair Riri Satria dan Emi Suy telah memberikan nuansa itu dengan membacakan puisi multibahasa, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Minang.


“Kami sepakat dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, utamakan Bahasa Indonesia, lestarikan Bahasa Daerah, dan kuasai Bahasa Asing”, demikian Riri dan Ei menjelaskan menutup pembicaraan.

Disclaimer: Images, articles or videos that exist on the web sometimes come from various sources of other media. Copyright is fully owned by the source. If there is a problem with this matter, you can contact