Growth Mindset - Riri Satria - Jagat Sastra Milenia

JSM News

Growth Mindset - Riri Satria

Growth Mindset - Riri Satria

GROWTH MINDSET

Riri Satria



Profesi dan perjalanan hidup telah membawa saya berkenalan dengan banyak orang, baik di dunia akademik, bisnis, pemerintahan, sampai kesenian. Ada yang kariernya berjalan pesat, biasa-biasa saja, dan ada juga yang ‘jalan di tempat’.


Melalui berbagai interaksi dengan sebagian dari mereka, saya sepakat dengan Carol S. Dweck perihal mereka yang ‘berjalan cepat’ dengan yang ‘jalan di tempat’. Kata kuncinya satu, yaitu mindset atau mungkin terjemahan bebasnya adalah kurang lebih paradigma berpikir. Dalam bukunya Mindset: The New Psychology of Succes, Dweck memperkenalkan dua jenis mindset, yaitu growth mindset dan fixed mindset.

***


Manusia yang memiliki growth mindset selalu terinspirasi dengan kisah-kisah keberhasilan orang lain dan mencoba untuk menemukan jalan terbaik untuk dirinya. Sementara itu, mereka yang memiliki fixed mindset selalu merasa dirinya yang paling hebat dan menganggap keberhasilan orang lain itu tak ada artinya, bahkan jangan-jangan cendrung iri melihatnya. 


Mereka yang hanya ‘jalan di tempat’ adalah mereka yang memiliki fixed mindset. Menganggap tantangan sebagai sebuah beban, sesuatu yang menakutkan, sehingga dihindari. Mereka juga tidak terbuka terhadap berbagai masukan serta kritik dari orang lain. Ibaratnya, fixed mindset ini adalah paradigma katak di dalam tempurung. Mereka sulit melihat hal-hal baru atau kemajuan, bahkan sering terperangkap dalam romantisme masa lalu. Melakukan kesalahan dianggap sebagai suatu keterbatasan dan bukan sebagai proses belajar, bahkan dianggap sebagai sebuah “dosa”.


Kita bisa saja hebat di masa lalu, tetapi belum tentu saat ini, apalagi di masa depan. Nah, dengan memiliki growth mindset kita akan senantiasa mengembangkan diri dan mampu mengikuti perubahan zaman. Namun sebaliknya, fixed mindset akan membuat kita menjadi stagnan, malah mungkin digilas perubahan.


Mengapa mindset ini penting? Kata Dweck, karena inilah yang mengatur semua pikiran serta perbuatan kita sehari-hari. Apakah kita akan menjadi pribadi yang berkembang atau sebaliknya. Namun Dweck juga mengingatkan bahwa pada kenyataannya tidak ada manusia yang 100% memiliki growth mindset, demikian pula sebaliknya, tidak ada juga yang memiliki 100% fixed mindset


Setiap manusia berada di antara spektrum keduanya, somewhere in between, tetapi memiliki sebuah kecendrungan ke salah satunya. Anda lebih dekat ke mana?


Jakarta, 16 Oktober 2020


-Sumber: Trilogi Catatan Ringan Riri Satria, Proposisi Teman Ngopi, Jilid #2: Pendidikan dan Sains Sehari-Hari, Jakarta: TareBooks, 2020

Disclaimer: Images, articles or videos that exist on the web sometimes come from various sources of other media. Copyright is fully owned by the source. If there is a problem with this matter, you can contact